
HUT PGRI Ke-73
HUT PGRI SMPN 1 GEMUH
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pada Upacara Hari Guru Nasional, 25 November 2018
Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Bapak dan Ibu Guru yang saya
hormati,
Dengan mengucap alhamdulillah, marilah kita peringati
Hari Guru Nasional tahun 2018 ini dengan penuh
rasa syukur ke hadirat Allah Swt.,
Tuhan yang Maha Kuasa, karena rahmat dan anugerah-Nyalah hari
ini kita masih bisa berkhidmat dan mengabdikan diri di dunia pendidikan demi
kemajuan dan kecerdasan putraputri bangsa Indonesia.
Atas nama pribadi dan pemerintah, saya
menyampaikan ucapan selamat kepada semua guru dan tenaga kependidikan
Indonesia, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami
sampaikan atas dedikasi, komitmen, dan
segala ikhtiar yang telah dilakukan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam kesempatan yang sangat baik ini pula, mari
kita berdoa, semoga martabat guru semakin
dijunjung tinggi seiring dengan meningkatnya
profesionalisme, yang diikuti dengan peningkatan
kesejahteraan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulianya.
Di tengah-tengah perayaan Hari
Guru Nasional ini, bangsa Indonesia sedang
menghadapi keprihatinan atas beberapa bencana. Dua yang terbesar baru terjadi
di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi
Tengah. Tidak kurang dari 22 ribu orang
guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik telah menjadi korban,
baik yang meninggal dunia, luka berat, kehilangan
sanak keluarga, maupun yang kehilangan tempat
tinggal. Doa terbaik dari kita semua
untuk para guru dan tenaga kependidikan
yang terdampak bencana tersebut. Semoga
Allah Swt.senantiasa memberikan ketabahan dan
kekuatan kepada para guru beserta keluarganya.
Bapak dan Ibu Guru yang saya muliakan,Tema
Hari Guru Nasional tahun 2018 adalah
“Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”.
Tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di
abad XII semakin berat. Hal ini
meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan
komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar
memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Revolusi industri keempat yang sudah merambah ke semua
sektor harus disikapi dengan arif karena telah
mengubah peradaban manusia secara fundamental.
Untuk itu, diperlukan guru yang
profesional; guru yang mampu memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi yang supercepat
tersebut untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar pada setiap satuan
pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul dengan kompetensi global.
Akan tetapi, walaupun
teknologi informasi berkembang demikian cepat dan
sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh,
peran guru sebagai pendidik tidak tergantikan
oleh kemajuan teknologi tersebut. Tugas utama
guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap
peserta didik. Oleh sebab itu, profesi
guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian; guru tidak
hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.
Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai
dasar pengembangan karakter peserta didik dalam
kehidupannya, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi anak
didiknya.
Saat ini kurang bijak
rasanya jika kita hanya menyalahkan dahsyatnya
perkembangan teknologi informasi. Kita harus mampu mengarahkannya menjadi
potensi positif alih-alih terkena dampak
negatifnya. Terlebih pada tahun 2019 yang
akan datang, penetrasi revolusi industri
keempat tersebut akan masuk semakin dalam ke berbagai sektor,
termasuk sektor pendidikan. Oleh sebab itu, peningkatan
profesionalisme guru menjadi penting karena
hal itu merupakan salah satu syarat utama
dalam pewujudan pendidikan yang berkualitas dan
berkarakter serta menguasai kecakapan abad
XII yang dibutuhkan oleh setiap peserta didik.
Bapak dan Ibu Guru yang saya
muliakan,
Kita tahu bahwa Indonesia
telah memenuhi kriteria sebagai negara
besar jika dilihat dari ukuran wilayah,
jumlah penduduk, kekayaan alam, dan keragaman
budayanya. Keunggulan komparatif ini harus kita
kejar dengan keunggulan kompetitif di bidang SDM. Kita bersyukur
bahwa saat ini konsentrasi pemerintah pada pembangunan SDM
semakin besar seiring dengan upaya menggenjot
pembangunan infrastruktur. Dua hal yang merupakan prasyarat untuk menjadi
negara maju. Pada saat kemajuan infrastruktur sudah sedemikan baik
maka tidak ada pilihan lain kecuali harus menyiapkan SDM yang unggul dengan
kompetensi global. Untuk itu, kita bertekad agar pada masa-masa
mendatang para guru dapat semakin berpacu mengambil peran sentral menyiapkan
SDM tersebut.
Selanjutnya, dalam rangka
perluasan akses, pemerataan mutu, dan
percepatanterwujudnya guru profesional, pada tahun yang akan datang Kemendikbud
akan menerapkan Kebijakan Sistem Zonasi. Kebijakan Sistem Zonasi diharapkan
akan mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh tanah air.
Sistem zonasi tersebut
diharapkan akan memudahkan penanganan dan pengelolaan
guru, mulai dari distribusi, peningkatan kompetensi, pengembangan karir,
dan penyaluran bantuan penyelenggaraan berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh guru, kepala
sekolah, dan pengawas sekolah. Kegiatan-kegiatan itu
dapat dilakukan melalui kegiatan di kelompok/musywarah kerja guru, kepala
sekolah, dan pengawas sekolah (KKG, MGMP, KKS, MKPS, KKPS, atau MKPS).
Bapak dan Ibu Guru yang saya muliakan,Setidaknya,
terdapat tiga ciri guru profesional yang harus dimiliki oleh para guru.
Pertama, guru profesional
adalah guru yang telah memenuhi kompetensi
dan keahlian inti sebagai pendidik. Perubahan
zaman mendorong guru agar dapat menghadirkan pembelajaran
abad XXI, yaitu menyiapkan peserta didik
untuk memiliki keterampilan berpikir kritis,
kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu
berkolaborasi. Hal tersebut tentu tidak
akan dapat diwujudkan jika para guru berhenti
belajar dan mengembangkan diri.
Kedua, seorang guru yang
profesional hendaknya mampu membangun kesejawatan. Bersama
rekan-rekan sejawat, guru terus belajar, mengembangkan diri, dan
meningkatkan kecakapan untuk mengikuti laju
perubahan zaman.
Bersama teman sejawatnya pula
guru terus merawat muruah dan menguatkan
posisi profesinya. Jiwa korsa guru harus
senantiasa dipupuk agar dapat saling membantu dan
mengontrol satu sama lain.
Ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu
merawat jiwa sosialnya. Para guru Indonesia adalah
para pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang
menjalankan peran, tugas, dan tanggung
jawab mulia sebagai panggilan jiwa. Dengan
segala tantangan dan hambatan, para guru
Indonesia berada di garda terdepan dalam pencerdasan
kehidupan bangsa.
Bapak dan Ibu Guru yang saya
muliakan,
Akhirnya, marilah kita jadikan
Hari Guru Nasional ini sebagai semangat
untuk terus membangun peradaban bangsa sehingga
Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas,
bermutu dan berkarakter, serta mampu
bersaing dalam kancah pergaulan global.
Bangsa ini menitipkan amanah kepada
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati untuk memelihara,
mengembangkan jati diri, dan membentuk karakter generasi
penerus bangsa agar bangsa ini menjadi
bangsa yang tangguh, bangsa yang mandiri, berdaya
saing, dan penuh toleransi. Sungguhlah tugas yang amat berat bila dipikul
seorang diri. Maka dari itu, marilah
kita bergandeng tangan menunaikan tugas mulia ini. Di pundak
Bapak dan Ibu Guru, kami gantungkan masa depan bangsa ini.
Sekali lagi, saya ucapkan selamat Hari Guru Nasional
tahun 2018. Semoga Allah Swt., Tuhan Yang Maha
Esa, selalu melindungi kita semua dalam
mengemban tugas yang mulia ini.
Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.